Telur sumber protein

Bagaimana menanggapi semakin tingginya konsumsi protein hewani setiap tahunnya? Tantangan tersebut menjadi sebuah tanda tanya besar ketika tidak tersedianya sumber protein hewani (daging, ikan dan telur) yang memadai. Saat ini golongan masyarakat menengah ke atas mulai bertumbuh dan pasti implikatif kepada kebutuhan protein yang semakin tinggi. Sayangnya harga per nilai nutrisi protein masih dirasa cukup mahal (daging dan ikan), sehingga sumber protein seperti telur menjadi favorit masyarakat karena harga per nilai nutriennya tergolong cukup murah. Hanya saja banyak isu beredar mengenai efek negatif mengkonsumsi telur, mulai dari nilai kolesterol yang dianggap tinggi hingga residu hormon pada telur ayam. Semua hal tersebut perlu ditanggapi dengan bijak, dan masyarakat perlu mengerti fakta terkait telur dan manfaatnya. 

Telur merupakan sumber protein, lemak, mineral, dan vitamin yang baik bagi tubuh. Nilai gizi telur sangat lengkap, telur merupakan sumber protein yang baik, kadarnya sekitar 14%, sehingga dari tiap butir telur akan diperoleh sekitar 8 gram protein. Kandungan asam | 1 amino pada telur sangat lengkap, sehingga protein telur mempunyai nilai biologis mencapai 100%, yang lebih tinggi dibandingkan daging yang hanya mempunyai nilai biologis 84%. Meskipun mempunyai harga yang rendah, namun konsumsi masyarakat Indonesia terhadap telur hanya 87 butir telur per tahun per kapita, nilai ini sangat rendah dibandingkan negara berkembang lainnya (Pos Kota, 2012). Beberapa orang berasumsi bahwa kuning telur tinggi kolesterol sehingga menghindar untuk mengonsumsinya. Kuning telur atau yang sering disebut yolk memang memiliki kandungan lemak yang tinggi, namun kuning telur kaya akan High Density Lipoprotein (HDL) yang merupakan lemak tak jenuh yang sangat baik untuk dikonsumsi. 

Hati manusia dapat memproses 3000 mg SMK n 1 Godeankolesterol per hari, dan secara alami kita memang memerlukan kolesterol karena merupakan molekul dasar dalam pembentukan hormon steroid. 3000 mg/hari kolesterol yang dapat ditolerir oleh hati setara dengan kita mengkonsumsi satu lusin telur per hari, melihat hal tersebut pikirkan kembali apakah telur tidak baik untuk kesehatan kita. Lebih lanjut kita akan membahas mengenai proses luar biasa dari sebutir telur. Proses Biosintetis Telur Proses Biosintetis telur tidak kurang memakan waktu sekitar 23 jam. Dimulai dari pelepasan ovarium menuju infundibulum yang memerlukan waktu sekitar 15-30 menit. Setelah melewati infundibulum diteruskan ke Magnum, pada organ ini terjadi pembentukan putih telur yang menyelimuti kuning telur dengan empat lapisan yang berbeda, proses ini memerlukan waktu 2 hingga 3 jam. “Telur dalam menu makanan Anda akan mengurangi resiko sakit jantung, kanker payudara dan usus, penyakit mata dan kehilangan massa otot pada manula serta membantu menjaga berat badan Anda.” Dr Don McNamara, America’s Egg Nutrition Centre 


Komentar